Kamis, 01 Desember 2011

Pejalan Kaki


Gambar ini di ambil pada november 2011 tepatnya di jl. margonda, depok.

Saya adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di depok, setiap hari saya melewati jalan ini.
susahnya menjadi pejalan kaki disini, ketika :
1.    Trotoar di gunakan sebagai tempat parkir, kondisi rusak (miring-miring, tidak rata)
tidak hanya trotoar bahkan 1 jalur jalan utama sering di gunakan untuk parkir
2.    Tidak ada batasan yang jelas(beda ketinggian)  antara jalan utama, trotoar dan teras ruko sekitar
3.    Tidak terdapat halte sepanjang jalan  utama (±5km ) **capeee! berdiri nunggu bis -.-
4.    Kurangnya pepohonan yang ada mengakibatkan (kalau siang) cuaca yang memang  panas terasa berlipat ganda panasnya.

Keadaaan ini sangat tidak ramah unutuk orang (normal) berjalan di situ apalagi penyandang cacat..
Entah kurangnya perencanaan atau bagaimana.. saya harap keadaan akan berubah menjadi lebih baik :)
**maaf fotonya kurang jelas, karena shoot malam mungkin kalau siang akan lebih terliahat jelas dan hanya pada satu site (yang saya harap bisa mewakili keadaannya)

thanks ^^

Kritik Arsitektur dengan Metode Deskriptif “Dia.Lo.Gue Artspace” _tugas mata kuliah kritik arsitektur_


(dok pribadi)

Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta-Indonesia

Banyak orang awam terkagum dengan arsitektur  modern international style. Sebenarnya dengan gaya apapun selama bangunan memiliki konsep yang sesuai dengan apa yang di harapkan, konteks dengan lingkungandan tertata apik, itu akan memberikan kesan pengalaman yang baik. seperti bangunan yang satu ini, sederhana dan menarik.



Dia.lo.gue adalah artspace /galeri yang dibuka untuk umum. Tujuan nya adalah untuk memberikan ruang di mana dialog kreatif sejati dapat mulai terjadi antara seniman, desainer dan masyarakat umum.

Keunikan pengunaan kata dialogue adalah terjemahan bahasa betawi Dia, Lo dan Gue dimana ketika kata tersebut di gabung akan bermakna’dialogue(eng)= dialog (indo)” yang berarti percakapan, sesuai dengan tujuan utama sebagai tempat terjadinya dialog kreatifitas dari berbagai pihak.

Dia.Loe.Gue artspace ini digagas oleh Hermawan Tanzil, Franky Sadikin dan Windi Salomo. Suasana homey, nyaman , tenang dan akrab  membuat kita betah berlama-lama disini. Dari desain bangunannya sendiri terdapat beberapa ruang terbuka sehingga sirkulasi udara pun lancar dan menjadikan ruangan  terasa lebih sejuk. Di bagian belakang ada tempat berkumpul dengan pembatas dinding jendela kaca yang dapat di buka dikelilingi taman belakang.  Interior yang diciptakan mengesankan kehangatan yang akrab, dengan dominasi elemen material kayu dan batu alam.












































(dok pribadi)

Dari pintu masuk yang pertama kita jumpai adalah toko merchandise
yang berisikan barang atau produk yang di design oleh seniman Indonesia dan ada juga beberapa produk dari luar negeri.



(dok pribadi)
Bergerak masuk ke dalam, diruangan yang bias sebagi tempat display jika ada pameran. 

(dok pribadi)
Di dalam artspace ini juga ada café kecil, tempat dimana Anda bisa berkumpul dan berdialog dengan kerabat.

Sumber : http://www.dialogue-artspace.com, freemagz.com, gogirl magz.com



and thanks to ratih wr ,teman berkelana :)